Nabi Shallallahu'alahi Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang
menaatiku maka dia akan masuk Surga, dan barang siapa yang durhaka kepadaku maka sungguh dialah yang enggan”
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu’alahi Wasallam bersabda: “Semua umatku akan masuk Surga, kecuali
orang yang enggan”. Para Shahabat radhiallahu’anhum bertanya: Siapakah yang
enggan, wahai Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam? Beliau Shallallahu’alahi
Wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menaatiku maka dia akan masuk Surga, dan
barangsiapa yang durhaka kepadaku maka sungguh dialah yang enggan”1.
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan
tingginya kemuliaan orang yang selalu menaati perintah dan mengikuti petunjuk
Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam dalam semua ucapan dan perbuatan beliau
Shallallahu’alahi Wasallam. Bahkan ini merupakan sebab utama meraih kecintaan
Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kedudukan mulia di sisi-Nya. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu
dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Ali
‘Imran:31).
Imam Ibnu Katsir berkata: “Ayat yang mulia ini merupakan
hakim (pemutus perkara) bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah, akan
tetapi dia tidak mengikuti jalan (petunjuk) Rasulullah Shallallahu’alahi
Wasallam, maka dia adalah orang yang berdusta dalam pengakuan tersebut dalam
masalah ini, sampai dia mau mengikuti syariat dan agama (yang dibawa oleh) Nabi
Muhammad Shallallahu’alahi Wasallam dalam semua ucapan, perbuatan dan
keadaannya”2.
Sebagaimana menyelisihi perintah dan petunjuk Rasulullah
Shallallahu’alahi Wasallam adalah sebab utama keburukan di dunia dan azab
Neraka yang pedih di akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Maka hendaklah orang-orang yang
menyalahi perintah (petunjuk) Rasulullah takut akan ditimpa fitnah (keburukan
dan kesesatan) atau ditimpa azab (Neraka) yang pedih” (QS an-Nuur: 63).
Beberapa faidah
penting yang dapat kita petik dari hadits di atas:
Semangat mengikuti perintah Rasulullah Shallallahu’alahi
Wasallam merupakan ciri iman yang sempurna kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan
hari akhir. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah” (QS al-Ahzaab:21).
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di ketika menjelaskan makna ayat di
atas berkata: “Teladan yang baik (pada diri Rasulullah Shallallahu’alahi
Wasallam) ini, yang akan mendapatkan taufik (dari Allah Subhanahu wa Ta’ala)
untuk mengikutinya hanyalah orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan
(balasan kebaikan) di hari akhir. Karena (kesempurnaan) iman, ketakutan pada
Allah, serta pengharapan balasan kebaikan dan ketakutan akan siksaan Allah,
inilah yang memotivasi seseorang untuk meneladani (petunjuk) Rasulullah
Shallallahu’alahi Wasallam”3.
Arti “menaati Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam” adalah
mengikuti petunjuk beliau Shallallahu’alahi Wasallam, dengan mengerjakan segala
perintah dan menjauhi semua larangan beliau Shallallahu’alahi Wasallam, serta membenarkan
semua yang beliau Shallallahu’alahi Wasallam sampaikan. Sedangkan arti “durhaka
kepada beliau Shallallahu’alahi Wasallam” adalah melanggar larangan atau tidak
membenarkan berita yang beliau Shallallahu’alahi Wasallam sampaikan4.
Orang yang durhaka kepada Rasulullah Shallallahu’alahi
Wasallam berarti dia mengikuti hawa nafsunya dan menyimpang dari jalan Allah
Subhanahu wa Ta’ala yang lurus5.
Orang yang enggan masuk Surga dan akan masuk Neraka adalah
orang kafir yang tidak mau mengikuti agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
Shallallahu’alahi Wasallam, atau orang muslim yang berbuat maksiat, selain
syirik, karena dia terancam masuk Neraka meskipun tidak kekal di dalamnya6.
Sumber: muslim
0 komentar:
Posting Komentar